Perilaku remaja zaman sekarang

perilaku remaja saat ini cenderung mendekati perilaku yang negatif tidak memungkiri karena semakin berkembangnya era globalisasi gaya hidup dan perilaku remaja saat ini, di dalam sebuah pergaulan remaja indonesia sudah tercampur dengan gaya pergaulan dari luar, alhasil banyak kebudayaan indonesia tidak menjadi tradisi di kalangan remaja, perilaku dianggap sebagai sesuatu yang tidak di tujukan oleh seseorang sehingga dapat di sebutan dengan sesuatu tindakan sosial yang amat mendasar oleh sebagian manusia tindakan manusia tidak sama dengan perilaku sosial karna perilaku manusia adalah perilaku yang khusus di tunjukan oleh manusia.

namun saat ini masyarakat telah menunjukan perilaku sosial yang ada pada individu, seperti ketrgantungan dengan pergaulan yang ada seperti di kalangan remaja saat ini berpacaran dengan mesra di depan umum dan lain-lain, menurut remaja jaman sekarang di anggap menjadi kebiasaan, namun kebiasaan itu telah di campur tangankan dengan pergaulan di negara lain yang pergaulan di luar menganut pergaulan bebas.

akan tetapi sebuah pergaulan bisa di hindari jika individu tersebut memiliki kekuatan iman yang ada pada dirinya, agar tidak menyalah gunakan pergaulan yang sekarang sedang merajalela di kalangan remaja, dan dari perilaku manusia pun menjadi sebuah dampak kejahatan yang ada di dunia, tanpa di sadari kita pun sudah membuka peluang kejahatan di dunia karena ke salahan dari individu itu bergaul.

namun tidak semua remaja yang bisa melakukan pergaulan yang negatif namun ada remaja yang mengetahu pergaulan yang begitu luas namun tidak di lakukan atau di contoh dalam kehidupannya faktor utama kesalahan dari pergaulan remaja itu bagaimana lingkuan yang ada di sekitar individu.

Kasus Penyalahgunaan Narkoba Khususnya pada Remaja

Sebagai peralihan dari masa anak menuju ke masa dewasa, masa remaja merupakan masa yang penuh dengan kesulitan dan gejola, baik bagi remaja sendiri maupun bagi orang tuanya. Seringkali karena ketidaktahuan dari orang tua mengenai keadaan masa remaja tersebut ternyata mampu menimbulkan bentrokan dan kesalahpahaman antara remaja dengan orang tua yakni dalam keluarga atau remaja dengan lingkungannya.

Hal tersebut di atas tentunya tidak membantu si remaja untuk melewati masa ini dengan wajar, sehingga berakibat terjadinya berbagai macam gangguan tingkah laku seperti penyalahgunaan zat, atau kenakalan remaja atau gangguan mental lainnya. Orang tua seringkali dibuat bingung atau tidak berdaya dalam menghadapi perkembangan anak remajanya dan ini menambah parahnya gangguan yang diderita oleh anak remajanya.

Untuk menghindari hal tersebut dan mampu menentukan sikap yang wajar dalam menghadapi anak remaja, kita sekalian diharapkan memahami perkembangan remajanya beserta ciri-ciri khas yang terdapat pada masa perkembangan tersebut. Dengan ini diharapkan bahwa kita (yang telah dewasa) agar memahami atas perubahan-perubahan yang terjadi pada diri anak dan remaja pada saat ia memasuki masa remajanya. Begitu pula dengan memahami dan membina anak/remaja agar menjadi individu yang sehat dalam segi kejiwaan serta mencegah bentuk kenakalan remaja perlu memahami proses tumbuh kembangnya dari anak sampai dewasa.


Beberapa Ciri Khas Masa Remaja

• Perubahan peranan

Perubahan dari masa anak ke masa remaja membawa perubahan pada diri seorang individu. Kalau pada masa anak ia berperan sebagai seorang individu yang bertingkah laku dan beraksi yang cenderung selalu bergantung dan dilindungi, maka pada masa remaja ia diharapkan untuk mampu berdiri sendiri dan ia pun berkeinginan mandiri. Akan tetapi sebenarnya ia masih membutuhkan perlindungan dan tempat bergantung dari orang tuanya. Pertentangan antara keinginan untuk bersikap sebagai individu yang mampu berdiri sendiri dengan keinginan untuk tetap bergantung dan dilindungi, akan menimbulkan konflik pada diri remaja. Akibat konflik ini, dalam diri remaja timbul kegelisahan dan kecemasan yang akan mewarnai sikap dan tingkah lakunya. Ia menjadi mudah sekali tersinggung, marah, kecewa dan putus asa.

• Daya fantasi yang berlebihan

Keterbatasan kemampuan yang ada pada diri remaja menyebabkan ia tidak selalu mampu untuk memenuhi berbagai macam dorongan kebutuhan dirinya.

• Ikatan kelompok yang kuat

Ketidakmampuan remaja dalam menyalurkan segala keinginan dirinya menyebabkan timbulnya dorongan yang kuat untuk berkelompok. Dalam kelompok, segala kekuatan dirinya seolah-olah dihimpun sehingga menjadi sesuatu kekuatan yang besar. Remaja akan merasa lebih aman dan terlindungi apabila ia berada di tengah-tengah kelompoknya. Oleh karena itu ia berusaha keras untuk dapat diakui oleh kelompoknya dengan cara menyamakan dirinya dengan segala sesuatu yang ada dalam kelompoknya. Rasa setia kawan terjalin dengan erat dan kadang-kadang menjurus ke arah tindakan yang membabi buta.

• Krisis identitas

Tujuan akhir dari suatu perkembangan remaja adalah terbentuknya identitas diri. Dengan terbentuknya identitas diri, seorang individu sudah dapat memberi jawaban terhadap pertanyaan: siapakah, apakah saya mampu dan dimanakah tempat saya berperan. Ia telah dapat memahami dirinya sendiri, kemampuan dan kelamahan dirinya serta peranan dirinya dalam lingkungannya. Sebelum identitas diri terbentuk, pada umumnya akan terjadi suatu krisis identitas. Setiap remaja harus mampu melewati krisisnya dan menemukan jatidirinya.



Berbagai Motivasi Dalam Penyalahgunaan Obat

• Motivasi dalam penyalahgunaan zat dan narkotika ternyata menyangkut motivasi yang berhubungan dengan keadaan individu (motivasi individual) yang mengenai aspek fisik, emosional, mental-intelektual dan interpersonal.

• Di samping adanya motivasi individu yang menimbulkan suatu tindakan penyalahgunaan zat, masih ada faktor lain yang mempunyai hubungan erat dengan kondisi penyalahgunaan zat yaitu faktor sosiokultural seperti di bawah ini; dan ini merupakan suasana hati menekan yang mendalam dalam diri remaja; antara lain:

1. Perpecahan unit keluarga misalnya perceraian, keluarga yang berpindah-pindah, orang tua yang tidak ada/jarang di rumah dan sebagainya.

2. Pengaruh media massa misalnya iklan mengenai obat-obatan dan zat.

3. Perubahan teknologi yang cepat.

4. Kaburnya nilai-nilai dan sistem agama serta mencairnya standar moral; (hal ini berarti perlu pembinaan Budi Pekerti – Akhlaq)

5. Meningkatnya waktu menganggur.

6. Ketidakseimbangan keadaan ekonomi misalnya kemiskinan, perbedaan ekonomi etno-rasial, kemewahan yang membosankan dan sebagainya.

7. Menjadi manusia untuk orang lain.



Adanya faktor-faktor sosial kultural seperti yang dikemukakan di atas akan mempengaruhi kehidupan manusia dan dapat menimbulkan motivasi tertentu untuk mamakai zat. Pengaruh ini akan terasa lebih jelas pada golongan usia remaja, karena ditinjau dari sudut perkembangan, remaja merupakan individu yang sangat peka terhadap berbagai pengaruh, baik dari dalam diri maupun dari luar dirinya atau lingkungan.


Upaya Pencegahan Masalah Penyalahgunaan Zat


Karakteristik psikologis yang khas pada remaja merupakan faktor yang memudahkan terjadinya tindakan penyalahgunaan zat.

Namun demikian, untuk terjadinya hal tersebut masih ada faktor lain yang memainkan peranan penting yaitu faktor lingkungan si pemakai zat. Faktor lingkungan tersebut memberikan pengaruh pada remaja dan mencetuskan timbulnya motivasi untuk menyalahgunakan zat. Dengan kata lain, timbulnya masalah penyalahgunaan zat dicetuskan oleh adanya interaksi antara pengaruh lingkungan dan kondisi psikologis remaja.

Di dalam upaya pencegahan, tindakan yang dijalankan dapat diarahkan pada dua sasaran proses. Pertama diarahkan pada upaya untuk menghindarkan remaja dari lingkungan yang tidak baik dan diarahkan ke suatu lingkungan yang lebih membantu proses perkembangan jiwa remaja. Upaya kedua adalah membantu remaja dalam mengembangkan dirinya dengan baik dan mencapai tujuan yang diharapkan (suatu proses pendampingan kepada si remaja, selain: pengaruh lingkungan pergaulan di luar selain rumah dan sekolah).

Jadi remaja sebenarnya berada dalam 3 (tiga) pengaruh yang sama kuat, yakni sekolah (guru), lingkungan pergaulan dan rumah (orang tua dan keluarga); serta ada 2 buah proses yakni menghindar dari lingkungan luar yang jelek, dan proses dalam diri si remaja untuk mandiri dan menemukan jati dirinya.
Dalam rangka membimbing dan mengarahkan perkembangan remaja, tindakan yang harus dan dapat dilakukan, secara garis besar akan diuraikan di bawah ini:

1. Sikap dan tingkah laku

Tujuan dari suatu perkembangan remaja secara umum adalah merubah sikap dan tingkah lakunya, dari cara yang kekanak-kanakan menjadi cara yang lebih dewasa. Sikap kekanak-kanakan seperti mementingkan diri sendiri (egosentrik), selalu menggantungkan diri pada orang lain, menginginkan pemuasan segera, dan tidak mampu mengontrol perbuatannya, harus diubah menjadi mampu memperhatikan orang lain, berdiri sendiri, menyesuaikan keinginan dengan kenyataan yang ada dan mengontrol perbuatannya sehingga tidak merugikan diri sendiri dan orang lain. Untuk itu dibutuhkan perhatian dan bimbingan dari pihak orang tua. Orang tua harus mampu untuk memberi perhatian, memberikan kesempatan untuk remaja mencoba kemampuannya. Berikan penghargaan dan hindarkan kritik dan celaan.



2. Emosional

Untuk mendapatkan kebebasan emosional, remaja mencoba merenggangkan hubungan emosionalnya dengan orang tua; ia harus dilatih dan belajar untuk memilih dan menentukan keputusannya sendiri. Usaha ini biasanya disertai tingkah laku memberontak atau membangkang. Dalam hal ini diharapkan pengertian orang tua untuk tidak melakukan tindakan yang bersifat menindas, akan tetapi berusaha membimbingnya secara bertahap. Udahakan jangan menciptakan suasana lingkungan yang lain, yang kadang-kadang menjerumuskannya. Anak menjadi nakal, pemberontak dan malah mempergunakan narkotika (menyalahgunakan obat).



3. Mental – intelektual

Dalam perkembangannya mental – intelektual diharapkan remaja dapat menerima emosionalnya dengan memahami mengenai kelebihan dan kekurangan dirinya. Dengan begitu ia dapat membedakan antara cita-cita dan angan-angan dengan kenyataan sesungguhnya. Pada mulanya daya pikir remaja banyak dipengaruhi oleh fantasi, sejalan dengan meningkatnya kemampuan berpikir secara abstrak. Pikiran yang abstrak ini seringkali tidak sesuai dengan kenyataan yang ada dan dapat menimbulkan kekecewaan dan keputusasaan. Untuk mengatasi hal ini dibutuhkan bantuan orang tua dalam menumbuhkan pemahaman diri tentang kemampuan yang dimilikinya berdasarkan kemampuan yang dimilikinya tersebut. Jangan membebani remaja dengan berbagai macam harapan dan angan-angan yang kemungkinan sulit untuk dicapai.



4. Sosial

Untuk mencapai tujuan perkembangan, remaja harus belajar bergaul dengan semua orang, baik teman sebaya atau tidak sebaya, maupun yang sejenis atau berlainan jenis. Adanya hambatan dalam hal ini dapat menyebabkan ia memilih satu lingkungan pergaulan saja misalnya suatu kelompok tertentu dan ini dapat menjurus ke tindakan penyalahgunaan zat. Sebagaimana kita ketahui bahwa ciri khas remaja adalah adanya ikatan yang erat dengan kelompoknya. Hal ini menimbulkan ide, bagaimana caranya agar remaja memiliki sifat dan sikap serta rasa (Citra: disiplin dan loyalitas terhadap teman, orang tua dan cita-citanya. Selain itu juga kita sebagai orang tua dan guru, harus mampu menumbuhkan suatu Budi Pekerti/Akhlaq yang luhur dan mulia; suatu keberanian untuk berbuat yang mulia dan menolong orang lain dan menjadi teladan yang baik.


5. Pembentukan identitas diri

Akhir daripada suatu perkembangan remaja adalah pembentukan identitas diri. Pada saat ini segala norma dan nilai sebelumnya merupakan sesuatu yang datang dari luar dirinya dan harus dipatuhi agar tidak mendapat hukuman, berubah menjadi suatu bagian dari dirinya dan merupakan pegangan atau falsafah hidup yang menjadi pengendali bagi dirinya. Untuk mendapatkan nilai dan norma tersebut diperlukan tokoh identifikasi yang menurut penilaian remaja cukup di dalam kehidupannya. Orang tua memegang peranan penting dalam preoses identifikasi ini, karena mereka dapat membantu remajanya dengan menjelaskan secara lebih mendalam mengenai peranan agama dlam kehidupan dewasa, sehingga penyadaran ini memberikan arti yang baru pada keyakinan agama yang telah diperolehnya. Untuk dapat menjadi tokoh identifikasi, tokoh tersebut harus menjadi kebanggaan bagi remaja. Tokoh yang dibanggakan itu dapat saja berupa orang tua sendiri atau tokoh lain dalam masyarakat, baik yang masih ada maupun yang hanya berasal dari sejarah atau cerita.



Sebagai ikhtisar dari apa yang dapat dilakukan orang tua dan guru dalam upaya pencegahan, dapat dikemukakan sebagai berikut:



­ Memahami sikap dan tingkah laku remaja dan menghadapinya dengan penuh kasih sayang dan kesabaran.



­ Memberikan perhatian yang cukup baik dalam segi material, emosional, intelektual, dan sosial.



­ Memberikan kebebasan dan keteraturan serta secara bersamaan pengarahan terhadap sikap, perasaan dan pendapat remaja.



Menciptakan suasana rumah tangga/keluarga yang harmonis, intim, dan penuh kehangatan bagi remaja.



­ Memberikan penghargaan yang layak terhadap pendapat dan prestasi yang baik.



­ Memberikan teladan yang baik kepada remaja tentang apa yang baik bagi remaja.



­ Tidak mengharapkan remaja melakukan sesuatu yang ia tidak mampu atau orang tua tidak melaksanakannya (panutan dan keteladanan).

Apa yang dikemukakan di atas hanyalah merupakan petikan secara umum dan dalam penerapannya harus disesuaikan dengan kondisi yang ada pada diri remaja maupun orang tua dan guru. Dengan begitu maka setiap orang tua dan guru harus mampu untuk menafsirkan apa yang dimaksud dan menerapkannya sesuai dengan apa yang diharapkan.Yang paling penting adalah pengenalan diri sendiri dari pihak orang tua sebelum mereka mengharapkan remajanya mengenal dirinya. Dengan kata lain, apa yang diharapkan dari remaja harus dapat dilaksanakan terlebih dahulu oleh orang tua dan guru.

Perang Dunia I

Perang Dunia I atau Perang Dunia Pertama, disingkat PD I, dan istilah-istilah dalam bahasa Inggris lainnya : "Great War", "War of the Nations", dan "War to End All Wars" (Perang untuk Mengakhiri Semua Perang) adalah sebuah konflik dunia yang berlangsung dari 28 Juli 1914 hingga 11 November 1918, yang berawal dari Semenanjung Balkan.





Pihak Yang Terlibat :

Blok Sekutu

Flag of Russia.svg Rusia
Flag of France.svg Perancis
Flag of the United Kingdom.svg Britania Raya
Flag of Canada-1868-Red.svg Kanada
Flag of Italy (1861-1946).svg Italia
US flag 48 stars.svg Amerika Serikat

Negara-negara yang bergabung :

1. Kerajaan Serbia
2. Kerajaan Rusia (sampai November 1917)
3. Perancis (termasuk pasukan dari negara koloni Perancis)
4. Kerajaan Inggris :
1. Negara Persemakmuran Inggris dan Irlandia
2. Australia
3. Kanada
4. Selandia Baru
5. Newfoundland
6. Afrika Selatan
7. Kerajaan India
8. Negara boneka dan koloni Inggris
5. Kerajaan Belgia (termasuk pasukan negara koloni Belgia)
6. Kerajaan Montenegro
7. Kekaisaran Jepang
8. Kerajaan Italia (April 1915 dan sesudahnya)
9. Portugal
10. Kerajaan Romania (Agustus 1916 dan sesudahnya)
11. Kerajaan Yunani (Mei 1917 dan sesudahnya)
12. Amerika Serikat (1917 dan sesudahnya)
13. San Marino
14. Andorra
15. Tiongkok
16. Brazil
17. Bolivia
18. Kosta Rika
19. Kuba
20. Guatemala
21. Haiti
22. Honduras
23. Ekuador
24. Nikaragua
25. Uruguay
26. Panama
27. Peru
28. Siam
29. Liberia
30. Republik Demokratik Armenia (1918)
31. Cekoslowakia (1918)

Blok Sentral

Flag of the Habsburg Monarchy.svg Austria-Hungaria
Flag of the German Empire.svg Jerman
Flag of Turkey.svg Kekaisaran Ottoman
Naval Ensign of Bulgaria (1878-1944).svg Bulgaria


Latar Belakang

PD I dimulai setelah Pangeran Franz Ferdinand dari Austro-Hongaria (sekarang Austria) beserta istrinya, dibunuh di Sarajevo, Bosnia, oleh anggota kelompok teroris Serbia, Gavrilo Princip. Bosnia merupakan kawasan Austria yang dituntut oleh Serbia, salah satu negara kecil di Semenanjung Balkan, dimana pembunuhan tersebut telah direncanakan sebelumnya.

Dengan bantuan Jerman, Austria-Hungaria memutuskan perang terhadap Serbia. Tidak pernah terjadi sebelumnya konflik sebesar ini, baik dari jumlah tentara yang dikerahkan dan dilibatkan, maupun jumlah korbannya.





Senjata kimia digunakan untuk pertama kalinya, pemboman massal warga sipil dari udara dilakukan, dan banyak dari pembunuhan massal berskala besar pertama abad 19 berlangsung saat perang ini. Empat dinasti, Habsburg, Romanov, Ottoman, dan Hohenzollern, yang memiliki akar kekuasaan hingga zaman Perang Salib, seluruhnya jatuh setelah perang.

Austria-Hungaria menyerang Serbia pada 28 Juli 1914. Rusia membuat persediaan untuk membantu Serbia dan diserang oleh Jerman. Perancis pun turut membantu Rusia dan diserang oleh Jerman. Untuk tiba di Paris dengan secepat mungkin, tentara Jerman menyerang Belgia, dan kemudian Britania menyerang Jerman.





Pada awalnya, Jerman memenangkan peperangan tersebut, akan tetapi Perancis, Britania, serta Rusia terus menyerang. Jerman, Austria-Hungaria, dan sekutunya disebut "Blok Sentral", dan negara-negara yang menentang mereka disebut "Blok Sekutu".

Sewaktu peperangan berlanjut, negara lain pun turut campur tangan. Hampir semuanya memihak kepada Sekutu. Pada tahun 1915, Italia bergabung dengan Sekutu karena ingin menguasai tanah Austria. Dan pada tahun 1917, Amerika Serikat memasuki peperangan, dan memihak kepada Sekutu.





Meskipun Tentera Sekutu sangat kuat, Jerman terlihat seperti akan memenangkan peperangan tersebut. Setelah 1914, Jerman pun menguasai Luxemburg, hampir seluruh daratan Belgia, serta sebagian dari Perancis utara.

Jerman juga menang di Barisan Timur, ketika usaha Rusia gagal. Akan tetapi, menjelang tahun 1918, tentara Jerman mengalami kelelahan. Perbekalannya tidak mencukupi dan timbul pergolakan sosial di dalam negerinya sendiri.





Pada waktu yang sama, semakin banyak tentara Amerika Serikat yang baru tiba dan langsung bergabung kepada Sekutu. Pada musim panas 1918, tentera Amerika Serikat membantu menghalau serangan Jerman terakhir di barat. Jerman pun menandatangani perjanjian gencatan senjata pada 11 November 1918.


Perjanjian Versailles





Di dalam Perjanjian Versailles yang ditandatangani setelah Perang Dunia I, pada 12 Januari 1919, Jerman menyerahkan tanah-tanah jajahannya dan sebagian dari wilayah Eropa-nya. Polandia dibebaskan dan mendapat wilayah Posen (sekarang kota Poznan), sebagian Silesia, serta sebagian lagi Prussia Barat.

Alsace dan Lorraine yang dikuasai oleh Jerman dikembalikan ke Perancis. Perancis juga dapat menguasai kawasan Saar selama 15 tahun. Perjanjian ini juga meletakkan Rhineland dibawah pendudukan Tentera Sekutu selama 15 tahun. Jumlah pasukan tentara Jerman di perkecil tidak melebihi 100.000 orang, serta dilarang memiliki pasukan udara. Jerman juga harus membayar pampasan perang kepada Tentara Sekutu sebesar £6.600 juta.

Diperkirakan 8.6 juta korban jiwa dalam Perang Dunia I. Blok Sekutu kehilangan 5.1 juta jiwa, sementara Blok Sentral 3.5 juta jiwa. PD I tersebut mengakibatkan kehancuran yang sangat besar terhadap negara-negara yang terlibat, yang dikenal dengan "Perang Untuk Mengakhiri Semua Perang" sehingga terjadilah Perang Dunia II(PD II).


Puncak Perang Dunia I





Perang Dunia I menjadi saat pecahnya orde dunia lama, menandai berakhirnya monarki absolutisme di Eropa. Ia juga menjadi pemicu Revolusi Rusia, yang akan menginspirasi revolusi lainnya di negara-negara lain, seperti : Tiongkok dan Kuba, serta akan menjadi basis bagi Perang Dingin antara Uni Soviet dan AS.





Kekalahan Jerman dalam perang ini dan kegagalan untuk menyelesaikan masalah-masalah yang masih menggantung yang telah menjadi sebab terjadinya Perang Dunia I, akan menjadi dasar kebangkitan Nazi, dan dengan itu pecahnya Perang Dunia II pada 1939. Ia juga menjadi dasar bagi peperangan bentuk baru yang sangat bergantung kepada teknologi, dan akan melibatkan non-militer dalam perang, seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya.


Parit Perlindungan





Perang Dunia menjadi terkenal dengan peperangan parit perlindungannya, di mana sejumlah besar tentara dibatasi geraknya di parit-parit perlindungan dan hanya bisa bergerak sedikit karena pertahanan yang ketat.





Ini terjadi khususnya terhadap Front Barat. Lebih dari 9 juta jiwa meninggal di medan perang, dan hampir sebanyak itu juga jumlah warga sipil yang meninggal akibat kekurangan makanan, kelaparan, pembunuhan massal, dan terlibat secara tak sengaja dalam suatu pertempuran.


Front Timur





Front Timur adalah Front dimana Jerman berhadapan dengan Russia. Pada awalnya Jerman dapat mengalahkan Russia, meskipun Russia melancarkan Mobilisasi yang menyebabkan ekonomi Russia terbengkalai.





Dan nantinya mencetus Revolusi Russia. Tapi karena musim dingin di Russia, dan tentara Jerman tidak dilengkapi pakaian musim dingin, akhirnya Russia menang.


Korban Jiwa Akibat PD I


http://upload.wikimedia.org/wikipedia/commons/f/f8/Armenian_Deportees_walking_to_syria.jpg


Sekutu : 5.497.600
• Belgia: 13.700
• Kekaisaran Britania: 908.000
o Australia: 60.000
o Kanada: 55.000
o India: 25.000
o Selandia Baru: 16.000
o Afrika Selatan: 7.000
o Inggris: 715.000
• Perancis: 1.354.000
• Yunani: 5.000
• Italia: 650.000
• Jepang: 300
• Rumania: 336.000
• Rusia: 1.700.000
• Serbia: 450.000
• AS: 50.600

Terluka: 12.831.000
Hilang: 4.121.000


Sentral : 3.382.500
• Austria-Hungaria: 1.200.000
• Bulgaria: 87.500
• Jerman: 1.770.000
• Kerajaan Ottoman: 325.000

Terluka: 8.388.000
Hilang: 3.629.000


Warga Sipil : 6.493.000
• Austria: 300.000
• Belgia: 30.000
• Inggris: 31.000
• Bulgaria: 275.000
• Perancis: 40.000
• Jerman: 760.000
• Yunani: 132.000
• Rumania: 275.000
• Rusia: 3.000.000
• Serbia: 655.000
• Kerajaan Ottoman: 1.005.000


Daftar Pertempuran Pada Perang Dunia I





Ini adalah Daftar pertempuran pada Perang Dunia I yang meliputi keterlibatan angkatan darat, angkatan laut, dan angkatan udara serta kampanye, operasi, garis pertahanan dan pengepungan. Kampanye umumnya merujuk kepada operasi strategis yang lebih luas dilakukan selama jangka waktu yang panjang.





Pertempuran umumnya mengacu pada periode pendek yang intens memerangi terlokalisasi untuk wilayah tertentu dan selama jangka waktu tertentu. Namun, penggunaan istilah dalam penamaan peristiwa semacam itu tidak konsisten. Sebagai contoh, Pertempuran Atlantik Pertama lebih atau kurang seluruh teater perang, dan yang disebut pertempuran, berlangsung selama seluruh perang.


Blok Barat

1914

* Pertempuran Liège
* Pertempuran Frontiers
* Pertempuran Mulhouse
* Pertempuran Lorraine
* Pertempuran Ardennes
* Pertempuran Charleroi
* Pertempuran Mons
* Pengepungan Maubeuge
* Pertempuran Le Cateau
* Pertempuran St Quentin, juga disebut Pertempuran Guise
* Pertempuran Marne Pertama
* Pertempuran Aisne Pertama
* Pengepungan Antwerpen
* Pertempuran Albert Pertama
* Pertempuran Arras Pertama
* Pertempuran Yser
* Pertempuran Ypres Pertama, juga disebut Pertempuran Flandres
* Pertempuran Champagne Pertama

1915

* Pertempuran Neuve Chapelle
* Pertempuran Ypres Kedua
* Pertempuran Artois Kedua
* Pertempuran Loos
* Pertempuran Champagne Kedua

1916

* Pertempuran Verdun
* Pertempuran Hulluch
* Pertempuran Somme
* Pertempuran Fromelles
* Pertempuran Pozières
* Pertempuran Ginchy

1917

* Serangan Nivelle
* Pertempuran Arras (1917)
* Pertempuran Vimy Ridge
* Pertempuran Aisne Kedua, juga disebut Pertempuran Champagne Ketiga
* Pertempuran Messines
* Pertempuran Ypres Ketiga, juga disebut Pertempuran Passchendaele
* Pertempuran Cambrai (1917)

1918

* Serangan Spring Jerman
* Pertempuran Somme (1918), juga dikenal sebagai Pertempuran Somme Kedua (untuk membedakannya dari pertempuran 1916)
* Pertempuran Lys, juga dikenal sebagai Pertempuran Ypres Keempat dan Pertempuran Estaires
* Pertempuran Aisne Ketiga
* Pertempuran Cantigny
* Pertempuran Belleau Kayu
* Pertempuran Marne Kedua
* Pertempuran Château-Thierry (1918)
* Serangan Seratus Hari
* Pertempuran Amiens (1918)
* Pertempuran Mont St Quentin, juga dikenal sebagai Pertempuran Somme Ketiga
* Pertempuran Saint-Mihiel
* Pertempuran Epéhy
* Pertempuran Garis Hindenburg
* Serangan Meuse-Argonne, juga disebut Pertempuran Argonne Forest
* Pertempuran Kanal St. Quentin
* Pertempuran Ypres Kelima
* Pertempuran Kanal Utara
* Pertempuran Cambrai (1918)
* Pertempuran Sambre (1918), juga dikenal sebagai Pertempuran Sambre Kedua

Kampanye Italia

* Pertempuran Isonzo Pertama
* Pertempuran Isonzo Kedua
* Pertempuran Isonzo Ketiga
* Pertempuran Isonzo Keempat
* Pertempuran Isonzo Kelima
* Serangan Trentino atau "Pertempuran Asiago"
* Pertempuran Isonzo Keenam atau "Pertempuran Gorizia"
* Pertempuran Isonzo Ketujuh
* Pertempuran Isonzo Kedelapan
* Pertempuran Isonzo Kesembilan
* Pertempuran Isonzo Kesepuluh
* Pertempuran Isonzo Kesebelas
* Pertempuran Caporetto
* Pertempuran Sungai Piave
* Pertempuran Vittorio Veneto


Blok Timur

1914

* Pertempuran Stallupönen
* Pertempuran Gumbinnen
* Pertempuran Tannenberg
* Pertempuran Galicia
* Pertempuran Danau Masurian Pertama
* Pertempuran Sungai Vistula
* Pertempuran Łódź (1914)

1915

* Pengepungan Przemyśl
* Pertempuran Bolimów
* Pertempuran Danau Masurian Kedua
* Great Retreat (Rusia)
* Serangan Sventiany
* Serangan Gorlice-Tarnów
* Warsawa
* Komarow
* Rawa

1916

* Serangan Danau Naroch
* Serangan Brusilov

1917

* Serangan Kerensky
* Pertempuran Mărăşti
* Pertempuran Mărăşeşti
* Revolusi Rusia

Kampanye Kaukasus

* Pertempuran Sarikamis
* Pertempuran Malazgirt (1915)
* Pertempuran Kara Killisse
* Pertempuran Koprukoy
* Pertempuran Erzurum
* Pertempuran Erzincan

Kampanye Serbia

* Pertempuran Cer
* Pertempuran Kolubara
* Pertempuran Morava
* Pertempuran Kosovo (1915)
* Pertempuran Ovche Kutub


Pertempuran Gallipoli

Pertempuran Gallipoli (juga disebut "Operasi Dardanella"), adalah sejumlah pertempuran terjadi antara 1915 dan 1916.

* Pertempuran Nek
* Pertempuran Chunuk Bair
* Pertempuran Gully Jurang
* Pertempuran Bukit 60 (Gallipoli)
* Pertempuran Krithia Vineyard
* Pertempuran Lone Pine
* Pertempuran Sari Bair
* Pertempuran pedang Hill
* Pendaratan di Anzac Cove
* Pendaratan di Cape Helles
* Pertempuran Krithia Pertama
* Pertempuran Krithia Kedua
* Pertempuran Krithia Ketiga
* Operasi laut pada Operasi Dardanella


Timur Tengah

Kampanye Sinai dan Palestina

* Serangan Suez Pertama
* Pertempuran Romani atau "Serangan Suez Kedua"
* Pertempuran Magdhaba
* Pertempuran Rafa
* Pertempuran Mughar Ridge
* Pertempuran Yerusalem
* Kekalahan Damaskus
* Pertempuran Gaza Pertama
* Pertempuran Gaza Kedua
* Pertempuran Gaza Ketiga atau "Pertempuran Beersheba"
* Pertempuran Beersheba
* Pertempuran Megiddo

Kampanye Mesopotamia

* Pendaratan FAO
* Kekalahan Basra
* Pertempuran Qurna
* Pendudukan Amara
* Pertempuran Nasiriyeh
* Pertempuran Es Sinn
* Pertempuran Ctesiphon
* Pengepungan Kut
o Pertempuran Syekh Sa'ad
o Pertempuran Wadi
o Pertempuran Hanna
o Pertempuran Benteng Dujaila
o Pertempuran Kut Pertama
* Pertempuran Khanaqin
* Pertempuran Kut Kedua
* Pendudukan Baghdad
* Serangan Samarrah
* Pertempuran Jebel Hamlin
* Pertempuran Istabulat
* Pertempuran di Ramadi
* Pendudukan Tikrit
* Pertempuran Sharqat

Kampanye Arab Selatan

Pertempuran Sungai Chewmudder. Dalam pertempuran ini, Jerman mencoba untuk menghancurkan pasukan Inggris, ketika mereka menyeberangi sungai, Inggris melepaskan tembakan senjata dan membunuh 800 tentara Jerman.


Kampanye Afrika

* Pertempuran Kamerun
* Kekalahan Jerman di Afrika Barat (Namibia)
* Pertempuran Killimanjaro
* Pertempuran Togo
* Pertempuran Tanga atau Pertempuran Bees
* Pertempuran Rufiji Delta
* Pertempuran Longido
* Pertempuran Sandfontein


Pertempuran Laut


https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5_BdmXER1-u4NJu6omPDI3snl6ZTG-sIhr3FaqbOJYlmluSIYR1s09ZFfUk9SJOjC0SPtOI79s0-bksluJgNOFhKIQz7G4ZtnDjOE0eyD-rATWbBJgWW9uwpU1QzCSIcN-imyaJYJoi7C/s1600/300px-Schleswig_Holstein_firing_Gdynia_13.09.1939.jpg


Atlantik

* Pertempuran Teluk Heligoland Pertama (1914)
* Pertempuran Kepulauan Falkland (1914)
* Serangan di Scarborough, Hartlepool dan Whitby (1914)
* Pertempuran Dogger Bank (1915)
* Bendungan Otranto (1915-1918)
* Pertempuran Jutlandia (1916)
* Pertempuran Selat Dover (1917)
* Pertempuran Teluk Heligoland Kedua (1917)
* Serangan Zeebrugge (1918)

Mediterania

* Mengejar Goeben dan Breslau (1914)
* Operasi Laut di Kampanye Dardanella (1915-1916)

Asia-Pasifik

* Pertempuran Rabaul
* Pertempuran Tsingtao (1914)
* Pertempuran Penang (1914)
* Pertempuran Coronel (1914)
* Pertempuran Kepulauan Cocos (1914)
* Pertempuran Kepulauan Falkland (1914)


Pertempuran Udara


http://i457.photobucket.com/albums/qq299/hikarinet2/2-13.jpg


Perang Dunia I merupakan perang pertama untuk melihat penggunaan pesawat untuk serangan, pertahanan dan operasi pengintaian. Berikut beberapa artikel tentang penggunaan pesawat pada Perang Dunia I

* Transportasi di Perang Dunia I
* Sejarah Penerbangan (1914-1918)
* Zeppelin dalam Perang Dunia I


Perang Kontemporer

Beberapa sejarawan mempertimbangkan beberapa perang sebagai bagian dari Perang Dunia I, karena dianggap memiliki hubungan langsung ke awal atau pasca Perang Dunia.

Pra-1914

* Revolusi Meksiko (1910-1920)
* Perang Balkan (1912-1913)
* Perang Balkan Kedua (1913)
* Pemberontakan Maritz (1914-15)
* Paskah Rising (1916)

Pasca-1917

* Revolusi Rusia (1917)
* Perang Saudara Finlandia (1918)
* Perang Saudara Rusia (1918-1922)
o Kampanye Rusia Utara (1918-1919)
o Serangan ke barat Rusia (1918-1919)
* Pemberontakan Wielkopolska (1918-1919)
* Perang Hongaria-Rumania 1919 (1918-1919)
* Perang Soviet-Polandia (1919-1921)
* Perang Kemerdekaan Irlandia (1919-1921)
* Perang Kemerdekaan Turki (1919-1923)
* Perang Yunani-Turki (1919-1922)
* Perang Saudara Irlandia (1922-1923)



(Bersambung Perang Dunia II)

Read more: http://siradel.blogspot.com/2010/08/sejarah-perang-dunia-i-versi-lengkap.html#ixzz1YgN2cwZv

PERANG DUNIA II

PERANG DUNIA II




Perang Dunia Kedua dimulai dengan serangan tentara Nazi Jerman yang dipimpin Adolf Hitler, terhadap Polandia pada tanggal 1 September 1939. menurut sebagian data statistik, puluhan negara terlibat pertempuran dalam perang ini, dan sekitar 55 juta orang tewas, yang setengah dari mereka adalah rakyat sipil. Setengah dari Eropa hancur lebur akibat perang. Dalam perang yang berlangsung selama lima tahun ini, terjadi berbagai pembunuhan massal. Sumber daya manusia serta sumber daya material yang seharusnya dimanfaatkan demi kesejahteraan umat manusia, malah digunakan untuk saling menghancurkan sesama manusia.

Salah satu poin penting dalam PD II adalah bahwa perang ini terjadi tepat di jantung peradaban Eropa. PD II dimulai di Eropa, sebagaimana 20 tahun sebelumnya, Perang Dunia I juga berakhir di Eropa. PD I menewaskan 5 juta orang dan 30 juta lainnya cacat. Dengan demikian, dalam jangka waktu 20 tahun telah meletus dua perang dahsyat di Eropa.Dengan kata lain, fakta ini menunjukkan bahwa jiwa oportunis dan konfrontatif yang bersemayam dalam jiwa pemerintahan negara-negara Eropa tidak ada tandingannya dalam sejarah manusia.

Poin menarik lain dalam PD II adalah motivasi yang memicu perang tersebut. Adolf Hitler adalah seorang diktator yang haus kekuasaan, yang mengimpikan kekuasaan atas seluruh kawasan Eropa dan dunia. Demi mencapai impiannya itu, Hitler tidak ragu-ragu untuk melancarkan perang dan melakukan berbagai bentuk kejahatan kemanusiaan. Hitler adalah manisfestasi nyata dari seorang manusia yang melampaui batas dan pelaku kejahatan. Manusia seperti inilah yang disebut dalam Al Quran surat Al Alaq ayat 6-7, yang artinya sbb. “Ketahuilah! Sesungguhnya manusia benar-benar melampaui batas, karena dia melihat dirinya serba cukup“.

Salah satu bentuk kejahatan Hitler yang paling banyak disebarluaskan oleh media massa dunia adalah pembunuhan masal terhadap etnis Yahudi, yang diistilahkan dengan Holocaust. Kaum Zionis mengklaim bahwa selama PD II, sebanyak enam juta etnis Yahudi dibunuh oleh tentara Nazi Jerman. Dengan dalih ini pula, kaum Zionis menuntut pemerintah Jerman untuk memberi ganti rugi perang jutaan dolar. Pada tanggal 10 Mei lalu, sebuah monumen memorial korban Holocaust telah diresmikan dengan dihadiri oleh pejabat tinggi Jerman dan rezim Zionis. Monumen memorial yang dibangun di samping gedung Parlemen Jerman ini memiliki luas 20.000 meter persegi dan menghabiskan dana 28 juta Euro.

Holocaust pada kenyataannya adalah sebuah fenomena yang disalahgunakan oleh kaum Zionis untuk mencari keuntungan sepihak. Meskipun kejahatan Hitler sepanjang PDII tidak bisa disangkal lagi, namun penelitian mendalam tentang fakta Holocaust menunjukkan bahwa kaum Zionis telah memanipulasi fakta ini. Sesungguhnya, warga Eropa yang tewas akibat PD II jauh lebih besar daripada jumlah etnis Yahudi. Selain itu, jumlah penduduk etnis Yahudi di Eropa secara keseluruhan pada zaman ini jauh dibawah angka enam juta. Karena itu, tidak mungkin bila ada enam juta etnis Yahudi yang dibunuh oleh tentara Nazi Jerman dalam PD II.

Pasca Perang Dunia II, kaum Zionis memanfaatkan Holocaust sebagai alat untuk menarik simpati dunia terhadap kaum Yahudi. Dengan membesar-besarkan kejadian tersebut, kaum Zionis berusaha menggalang dukungan dunia agar dibentuk sebuah negara khusus untuk bangsa Yahudi. Akhirnya, tiga tahun usai PD II, yaitu tahun 1948, Zionis berhasil mendirikan sebuah negara illegal di atas tanah yang dirampas dari bangsa Palestina. Hal ini menunjukkan betapa besar arti kisah Holocaust bagi kaum Zionis. Tak heran bila segelintir ilmuwan yang berani mengungkapkan kebohongan Zionis mengenai Holocaust mendapatkan tekanan keras dari Zionis. Sebagai contoh, Roger Garaudy seorang ilmuwan Perancis yang dengan berani mengungkapkan kebenaran di balik kejadian Holocaust, akhirnya dijatuhi hukuman oleh pengadilan Perancis. Padahal, penelitian yang dilakukan Garaudy benar-benar ilmiah dan dapat diuji kebenarannya.

Dalam PD II, banyak negara yang berperan dalam penaklukan Hitler, dan negara-negara tersebut menanggung kerugian yang besar akibat perang. Sebagai contoh, Uni Soviet selama PD II kehilangan 27 juta warganya, yang setengah dari mereka adalah warga sipil. Sementara itu, AS ikut terjun dalam PD II pada tahun 1941 dan memainkan perang yang cukup signifikan dalam penaklukan Hitler. Namun, karena wilayah AS sendiri tidak tersentuh perang, jumlah korban di pihak AS murni dari kalangan militer, yaitu sebanyak 300.000 orang. Oleh karena itu, propaganda para pejabat AS, termasuk Presiden Bush, dan media massa negara itu, yang berusaha menampilkan pada dunia bahwa AS-lah yang paling berjasa dalam PD II, jelas telah mengabaikan pengorbanan berbagai bangsa Eropa.

Selain itu, meskipun jelas terbukti bahwa Hitler telah melakukan berbagai kejahatan perang, tidak bisa dilupakan bahwa selama perang, tentara Sekutu pun sangat banyak melakukan kejahatan anti kemanusiaan. Rakyat sipil di negara-negara yang tergabung dalam Blok Axis, juga sangat banyak yang tewas di tangan tentara Sekutu. Kejahatan terbesar tentara Sekutu adalah pengeboman terhadap kota Hiroshima dan Nagasaki, yang dalam beberapa detik saja, telah merenggut ratusan ribu warga sipil di kedua kota itu. Bahkan, radiasi nuklir bom tersebut hingga kini masih terus dirasakan dampaknya oleh sebagian warga Jepang.

Dengan kekalahan tentara NAZI Jerman, pasukan Sekutu meraih rampasan perang yang sangat besar. Bahkan, pihak Sekutu memaksa negara-negara Axis untuk mengganti rugi segala kerusakan yang terjadi akibat perang. Negara-negara Sekutu, terutama AS, juga telah memanfaatkan situasi ini untuk menjadikan negara-negara Axis berada di bawah hegemoni dan infiltrasi mereka.

Setelah bubarnya Uni Soviet, AS kini merasa sebagai negara terkuat di dunia dan paling berjasa dalam PD II. Dengan kata lain, dunia kita kembali menyaksikan bahwa di peradaban Barat telah muncul sebuat kekuatan besar yang berambisi untuk menguasai dunia. Bedanya, dalam usaha merealisasikan ambisinya ini, AS menggunakan kedok perlindungan atas HAM, kebebasan, demokrasi, dan perang melawan terorisme.